Dalam rangka pelaksanaan Kelas Pameran, mahasiswa Magister Arkeologi UGM mengadakan pameran dengan tema “Suwe Ora (N)Jamu Suwe Ora Ketemu”. Kegiatan ini bekerja sama dengan Museum UGM dan dilaksanakan di salah satu ruang pamer Museum UGM. Pameran jamu kali ini menampilkan bahan-bahan jamu tradisional, sejarah jamu mulai dari sejarah jamu yang ditemukan pada relief karmawibhangga, bukti prasasti, hingga sejarah jamu pada masa kolonial.
Kegiatan pameran ini dilaksanakan Hari Senin 14 – 27 Mei 2018 di Museum UGM, dari jam 8-15.00 . Pembukaan secara resmi dilaksanakan Pada Hari Senin, 14 Mei 2018 jam 10.00 dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya Dr. Wening Udasmoro, M.Hum., DEA
Selain menampilkan sejarah jamu, juga ada praktek langsung pembuatan jamu tradisional oleh Bapak Toto penjual jamu dari Ngasem Yogyakarta, para pengunjung diperbolehkan untuk memesan jamu secara gratis pada pembukaan pameran kali ini. Para pengunjung antusias melihat secara langsung pembuatan jamu tradisional tersebut sekaligus tidak sabar untuk mencicipi jamu.
Eksistensi Jamu Tradisional di Era Digital saat ini memang mengalami penurunan, akan tetapi memori tentang jamu ini harus tetap dikenang. Bagaimanapun, banyak dari masyarakat yang tidak mampu mengakses pengobatan modern. Selain itu masih banyak juga yang percaya serta tersugesti dengan jamu tradisional. Sehingga memori tentang jamu tradisional ini masih harus dilestarikan lagi.
Ingin tahu sejarah jamu tradisional? Ayo ke Museum UGM, buka setiap Senin – Jumat Pkl 08.00-15.00
