Telp. (0274) 562628 Fax. (0274) 564945
English Bahasa Indonesia

Kapten Tjokropranolo


event 16 2018

Mendengar kata tersebut tentunya kita merasa asing dan bertanya-tanya, siapakah sosok tersebut? Seberapa pentingkah beliau? Apa peran beliau bagi Indonesia?. Sosok tersebut tidaklah tenar seperti Ir. Soekarno, Muhammad Hatta, Soeharto dan Jenderal Sudirman, namun bagi para sejarawan dan pegiat Jenderal Sudirman tentunya nama Kapten Tjokropranolo sangatlah familiar, hanya sedikit orang yang mengetahui siapakah tokoh pejuang yang turut berperang dalam “Perang Rakyat Semesta” tersebut. Kapten Tjokropranolo adalah pengawal pribadi Jenderal Sudirman. Beliau selalu mengikuti kemanapun Pak Dirman pergi disaat perang gerilya berlangsung dan menjadi salah satu orang yang paling dipercaya oleh Pak Dirman. Beliau sering diminta masukan dan saran terkait dengan rute gerilya yang akan ditempuh.

Kapten Tjokropranolo yang juga sering dipanggil Nolly lahir di Temanggung tanggal 21 Mei 1924.  Beliau adalah putra dari Bupati Temanggung, walaupun anak seorang Bupati namun beliau tidak ingin hidup bermewah - mewahan. Pada medio 1943-1944 beliau mendaftarkan diri untuk mengikuti pendidikan Tentara PETA (Pembela Tanah Air) di Bogor. Hingga beliau bergabung dengan BKR (Badan Keamanan Rakyat) di Magelang, Jawa Tengah dan menjadi komandan Deputi penjaga markas. Kemudian beliau menjadi pengawal pribadi Jenderal Sudirman di Yogyakarta tahun 1946 dengan pangkat Kapten.

Perjalanan beliau sebagai tentara tidaklah mudah, pada tahun 1948 beliau sempat ditangkap oleh PKI danakan dihukum mati di Pati, Jawa Tengah, namun atas kecerdasan diplomasi dan perlindungan Tuhan YME, beliau akhirnya dilepaskan. Pada tahun 1950 Beliau juga pernah bertugas menghentikan pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) yang dimotori oleh Westerling, seorang Kapten pasukan komando Belanda. Saat menjabat sebagai Komandan CPM Detasemen VII/2 Tjcokropranolo juga turut menumpas pemberontakan Andi Aziz dan pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Akhirnya beliau mengakhiri karier militernya dengan pangkat Letnan Jenderal pada tahun 1977. Kemudian beliau menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 1977-1982.

Sumber :

Tjokropranolo. 1992. PanglimaBesar TNI JenderalSoedirmanpemimpinpendobrakterakhirpenjajahan di Indonesia. PT Surya Persindo.

Ayo Jelajahi Museum!

klik untuk melihat map