Dinamika dan perkembangan masyarakat saat ini tidak bisa lepas dari modernisasi dan digitalisasi yang terus mendominasi disetiap lini kehidupan. Perbaikan untuk menuju suatu hal yang lebih baik akan terus dilakukan demi menjaga eksistensi pribadi maupun kelompok. Pada Pertemuan Nasional Museum se-Indonesia tahun 2016 di Bali, Direktur Pelestarian Cagar Budaya, Kemendikbud RI, Dr. Harry Widianto menyampaikan bahwa “Perlu adanya peningkatan penampilan museum-museum menjadi lebih baik untuk dikunjungi dan dinikmati sesuai dengan fungsi museum, yaitu pengkajian, pendidikan, dan kesenangan,”. Museum Jenderal Besar Sudirman sebagai salah satu pusat pendidikan, penelitian
dan rekreasi, pada tahun ini mulai berbenah dengan dengan melakukan revitalisasi / renovasi gedung dan tata pamer dengan sentuhan digital yang lebih modern tanpa merubah dan meninggalkan nilai-nilai sejarah yang sudah ada, sehingga akan semakin mempermudah dan memanjakan pengunjung dalam pembelajaran dan rekreasi di museum.
Pada hari Senin, 23 Juli 2018 pukul 10.30 s.d. 11.45 WIB, Museum Jenderal Besar Sudirman melaksanakan doa bersama dan pemotongan tumpeng di ruang audio visual dalam rangka menyongsong dimulainya revitalisasi / renovasi Museum Jenderal Besar Sudirman pada akhir bulan Juli 2018. Acara dihadiri oleh Kabalakmusmonpus Kolonel Arm Hery Purwanto S.I.P., Ir. Niko beserta karyawan PT. Arsi Enarcon, Kepala Museum Jenderal Besar Sudirman Kapten Caj Heru Santoso dan seluruh anggota Balakmusmonpus yang berada di Yogyakarta. Acara diawali sambutan dari perwakilan PT. Arsi Enarcon selaku pelaksana revitalisasi Museum Jenderal Besar Sudirman dan dilanjutkan sambutan dan arahan dari Kabalakmusmonpus. Pembacaan doa untuk memohon keselamatan dibawakan oleh Serda Suhur dengan terlebih dahulu membaca surat al-fatihah dan surat yasin. Setelah selesai doa bersama, dilakukan pemotongan tumpeng secara simbolis dari PT. Arsi Enarcon yang diwakili oleh Ir. Niko, diserahkan kepada Kabalakmusmonpus Kolonel Arm Hery Purwanto S.I.P. dan dilanjutkan acara ramah tamah.
Acara tersebut dimaksudkan untuk memohon kepada Allah SWT supaya diberikan keamanan, perlindungan dan kelancaran selama pekerjaan revitalisasi Museum Jenderal Besar Sudirman berlangsung. Acara berjalan secara khidmat dan lancar dalam suasana yang penuh dengan keakraban.
