(Muspusdirla). Salah satu pesawat koleksi di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala dilalap si jago Merah sempat membuat semua anggota Muspusdirla dan segenap pengunjung menjadi ketakutan dan panik menghadapi kebakaran hebat itu. Demikian sekilas ilustrasi simulasi Kebakaran di Museum Pesawat terbesar di Asia Tersebut.
Untuk Meningkatkan kesiagaan personel, mengamankan fasilitas dan ribuan Koleksi dari bahaya kebakaran, Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Yogyakarta , Rabu (19/9) menyelenggarakan latihan Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat kebakaran.
Kondisi saat simulasi keadaan darurat dibuat riil dan mendekati kondisi nyata. Melibatkan sedikitnya 60 orang personil Muspusdirla , anggota Pentak Lanud Adisutjipto, para pedagang dan anggota PK Lanud Adisutjipto. Simulasi dilksanakan di dalam dan di luar gedung.
Kepala Muspusdirla Kolonel Sus Drs Dede Nasrudin disela sela kegiatan menyampaikan bahwa simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat kebakaran ini pada hakekatnya adalah untuk membina dan meningkatkan kemampuan serta keterampilan personel di jajaran Museum Dirgantara Mandala yaitu dengan cara melatih dan merefreshkan kembali pengetahuan tentang teknik pencegahan dan penanggulangan apabila terjadi kebakaran di tempat atau dilingkungan kerja.
Kolonel Sus Drs Dede Nasrudin juga menambahkan hal- hal penting yang berkaitan dengan peristiwa terjadinya kebakaran, diantaranya kurangnya kesadaran tiap individu dalam mencegah terjadinya kebakaran.
Sebelum diadakan praktek dilaksanakan juga penyuluhan atau pemberian tentang teori pemadaman kebakaran dari Seksi PK Lanud Adisutjipto oleh Mayor Tek Sugeng Santoso. Disampaikan bahwa Untuk menangani bahaya kebakaran diantarannya tidak panik saat terjadi kebakaran, namun tetaplah berusaha sebisa mungkin untuk mematikan api sebelum meminta pertolongan kepada orang lain, Dalam simulasi kebakaran tersebut antara lain menggunakan Fire Blanket yang dibasahi dengan air, Alpeka Portable, . Simulasi juga mendatangkan mobil pemadam kebakaran dari Lanud Adi Sutjipto.