Telp. (0274) 562628 Fax. (0274) 564945
English Bahasa Indonesia

Orientasi Lapangan Pelatihan Permuseuman Tingkat Dasar Bagi Edukator Museum, Bandung, 27 Februari - 1 Maret 2016


event 13 Maret 2016

Museum Geologi Bandung terletak di Jalan Diponegoro No. 57 Bandung. Keberadaannya berkaitan dengan sejarah penyelidikan tahun 1850 an di Indonesia. Lembaga yang mengkoordinasikan penyelidikan geologi saat itu bernama “Dienst van het Mijnwezen”, Museum Geologi diresmikan pada 16 Mei 1929, bertepatan dengan diselenggarakannya Konggres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke IV di Institut Teknologi Bandung. Di masa sebelumnya gedung ini berfungsi sebagai laboratorium geologi, kantor, dan museum untuk menyimpan dan menyajikan hasil survei geologi. Museum Geologi memiliki ratusan ribu koleksi batuan, mineral, dan koleksi fosil. Sebagian besar koleksi disimpan di ruang simpan koleksi, sebagian kecil dipamerkan di ruang peragaan. Ruang Peragaan Museum Geologi menempati dua lantai, terdiri dari empat ruangan. Setiap ruangan menyajikan tema-tema yang berbeda. Ruang Peragaan Geologi Indonesia dan Sejarah Kehidupan berada di lantai 1. Lantai dua menyajikan geologi dan kehidupan manusia dengan tema Sumber Daya Geologi, Manfaat dan Bencana Geologi.


Rombongan peserta Pelatihan Permuseuman Tingkat Dasar bagi Edukator Museum diterima oleh ibu Drs. Aurora Murnayati, M. Hum sebagai salah satu Peneliti dan Konservator di Museum Geologi Bandung. Di aula Museum Geologi, perserta pelatihan diberikan materi mengenai edukasi Museum, registrasi dan inventarisasi benda koleksi Museum, konservasi benda koleksi Museum, tata pamer Museum, serta humas dan pemasaran Museum. Materi yang diberikan oleh ibu Aurora lebih cenderung ke praktik langsung, dimana perserta dihadapkan dalam sebuah kasus yang ada di museum dan bagaimana cara penyelesaian masalah tersebut. Jadi diharapkan ssetelah memperoleh materi pelatihan di Hotel Museum Batik, peserta dapat menerapkannya di museum masing-masing. Setelah pemberian materi, peserta melanjutkan berkeliling melihat koleksi Museum Geologi sesuai kelompok yang sudah ditentukan.


Pada hari kedua, rombongan menuju ke Lembang dan Museum Pos Indonesia. Museum Pos dibuka pada tahun 1931 dengan nama Museum Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT). Ketika pertama didirikan, sebagian besar koleksinya berupa perangko dari dalam dan luar negeri. Setelah keadaannya yang kurang terawat selama Perang Dunia ke-II, baru pada tanggal 18 Desember 1980, koleksinya diusahakan untuk dilengkapi lagi dengan melakukan inventarisasi dan mengumpulkan benda-beda sejarah yang harus dijadikan koleksi museum.


Tiga tahun selanjutnya, museum diresmikan Menparpostel di tanggal 27 September 1983, ketika Hari Bhakti Postel ke-30. Sampai pada masa itu, museum sudah memiliki koleksi benda-benda dan peralatan yang ada hubungannya dengan proses sejarah pos dari masa ke masa, selama lima masa pemerintahan yaitu dari masa Kompeni dan Bataafsche Republiek (1707-1803), masa pemerintahan Daendels (1808-1811), masa pemerintahan Inggris (1811-1816), masa pemerintahan Hindia Belanda (1866-1942), masa Jepang (1942-1945) dan masa Kemerdekaan.


Melewati museum itu bisa diketahui bahwa selama masa kemerdekaan, Pos Indonesia sekurang-kurangnya sudah lima kali ganti nama dan ganti lambang. awalnya Jawatan PTT (1945-1961), lalu jadi PN Postel (1962-1965), PN Pos dan Giro (1965-1978), Perum Pos dan Giro (1978-1995,) dan pada tahun 1995 jadi PT Pos Indonesia (Persero). Saat ini, Museum pos sudah dilengkapi gadget audio tour guide, yang memudahkan pengunjung, untuk merasakan pengalaman berkeliling museum secara fun tanpa mengurangi nilai informasi edukasinya. audio tour guide adalah seperangkat gadget yang memiliki tombol angka, dimana pengunjung dapat mendengarkan informasi audio, hanya dengan menekan angka sesuai dengan posisi obyek pamer. Saat ini di Museum Pos Indonesia terdapat 50 obyek audio guide, dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Dengan adanya audio guide ini, diharapkan pengunjung semakin mencintai museum, karena informasi audionya sudah disesuaikan dengan menambah suasana hiburan, fun dan edukatif. Selain itu, peserta juga dapat melihat berbagai koleksi yang berkaitan dengan dunia Pos di Indonesia. Pos Baik berupa tempat/bis surat, stempel Pos, perangko, alat-alat mencetak filateli, seragam Pos dan berbagai koleksi yang berkaitan dengan Pos Indonesia.

Ayo Jelajahi Museum!

klik untuk melihat map