Telp. (0274) 562628 Fax. (0274) 564945
English Bahasa Indonesia

"Ekspresi dari Kota Lumpur"


event 30 Maret 2016

Perupa dari Sidoarjo, S Wandhie akan menggelar karya-karyanya di ruang pamer Tembi Rumah Budaya, Sewon, Bantul, Yogyakarta, selama satu bulan terhitung mulai 30 Maret – 30 April 2016, dengan menghadirkan tajuk ‘Ekspresi dari Kota Lumpur”. Pameran akan dibuka Prof Dr Dwi Marianto, guru besar ISI Yogyakarta.

Karya-karya S Wandhie yang dipamerkan ini bukan  secara khusus menyajikan persoalan lumpur, melainkan Wandhie lebih menampilkan persoalan sosial, kisah lumpur Lapindo adalah salah satu dari persoalan sosial itu. Sebagai orang yang tinggal di Sidoarjo, lebih-lebih sebagai seniman, Wandhie tergerak merespon lumpur Lapindo sebagai persoalan sosial yang lebih luas.

Sekitar 20 karya lukis akan dipamerkan dengan ukuran yang berbeda-beda. Warna-warna dari karyanya seolah menyerupai lumpur, tak ada warna terang, melainkan Wandhie menggoreskan warna-warna buram. Karya berjudul ‘Dinamika’ misalnya, berukuran 120 cm x 200 cm. Karya berjudul Hukum Rimba berukuran 120 cm x 150 cm.

Dwi Marianto, pengajar ISI Yogya, yang akan membuka pameran karya S Wandhie mengatakan, bahwa karya S.Wandhie menghadirkan abstraksi dari keresahan, kegelisahan dan semangat hidupnya yang bercampur baur. Lukisannya adalah refleksi dari perasaannya yang berkecamuk.

“Ekspresi dari keinginan untuk mengatakan sesuatu, namun kepada siapa yang layak disampaikan, Wandhie enggan menegaskannya,” kata Dwi Marianto.

Dalam pembukaan pameran ini, para penyair yang puisinya tergabung dalam antologi puisi rupa ‘Anakku Saya Ibu Pulang’ seperti Slamet Riyadi Sabrawi, Daru Mheldaswara, Umi Kulsum dan Ana Rati akan membacakan karya-karyanya. Selain itu, Yoyok, akan mengolah puisi dalam antologi itu menjadi lagu puisi.

S Wadhie lahir di Sidoarjo tahun 1976. Ia pernah belajar di SMSR Negeri Surabaya. Tahun 1995 dia pernah melakukan pameran di Bali, dan pada saat itu dia menetap di Bali. Pameran terakhirnya dilakukan bersama dengan kelompok Akar Timur tahun 2015 di Taman Budaya Yogyakarta.

Dua kali, di tahun 2007 S.Wandhie melakukan pemeran tunggal dengan tajuk Peradaban di JL. Art Gallery Pandaan dan tahun 2008 dengan tajuk ‘Humanisme Eror’ di Gallery Surabaya. Ia pernah 3 kali mendapat award. Tahun 2004 Penghargaan Kemitraan Polri-Seniman. Tahun 2005 Penghargaan PLKJ Surakarta dan tahun 2009 Penghargaan Kompetisi Kaselika Capre.Ons Untoro

admin: virgo

Ayo Jelajahi Museum!

klik untuk melihat map