Telp. (0274) 562628 Fax. (0274) 564945
English Bahasa Indonesia

Safari Duta Museum 2016 #6 ke SMA N 1 Kalibawang, Kulon Progo


event 07 Juni 2016

Hari Sabtu (4/6) lalu, Safari Duta Museum kembali dilaksanakan. Kali ini para Duta Museum dan Ikatan Duta Museum melakukan sosialisasi ke SMA N 1 Kalibawang, Kulon Progo. Sekolah yang berada di tengah areal persawahan tersebut tidak sulit untuk ditemukan oleh rombongan. Sesampainya di sekolah, kami disambut oleh Kehumasan Sekolah yang mewakili Kepala Sekolah karena sedang tidak ada di tempat.

d7add6f0df0eb2d264037be7343a9a53.jpg

Para siswa yang sudah siap di sekolah sejak pukul 08.00 masih terlihat semangat dan antusias ketika Felix Krisnugraha, Runner-Up Duta Museum 2015, membuka kegiatan ini. Selanjutnya, giliran Seruni Bodjawati, Juara I Duta Museum 2015, yang kali ini menjadi narasumber menyampaikan materi sosialisasi tentang permuseuman di Yogyakarta. Ada banyak museum yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah Museum Affandi.

Menurut Seruni, museum ini memiliki keunikan sendiri sebab menyimpan karya-karya maestro dari Affandi. Bangunannya yang berbentuk seperti pisang ini di desain sendiri oleh pelukis kenamaan ini. Setidaknya ada 3 bangunan yang terdiri dari 3 Galeri yang hampir semuanya berisi lukisan. Galeri 1 menjadi tempat menyimpan barang-barang pribadi milik Affandi seperti mobil, sepeda onthel dan sepeda olahraga. Tidak hanya itu, lukisan masterpiece dari Affandi yang restropektif juga tersimpan di ruangan ini. Memasuki galeri 2, kita singgah ke makam Affandi dan Maryati istri pertamanya. Disini kita juga bisa melihat lukisan milik seniman lukis lainnya. Di Galeri 3, yaitu galeri terakhir terdapat 3 lantai. Lantai dasar untuk menyimpan koleksi lukisan, sedangkan di lantai pamer/ekshibisi berisi lukisan-lukisan karya Affandi yang setiap beberapa waktu dapat berganti sesuai tema atau event yang diadakan.

4264aaafe5df565017bd0c96e4350dae.jpg

Selain menerangkan isi dari museum ini, Seruni juga menceritakan sedikit kehidupan Affandi dan kegiatannya selama melukis. Affandi yang menganut aliran Ekspresionisme seringkali memilih keluar dari galerinya hanya sekedar untuk mencari bahan inspirasi. Ia tak sungkan duduk di pinggir jalan sambil mencari obyek dan bisa saja melukis langsung di hadapan obyek yang ingin dilukisnya. Affandi tidak pernah memakai kuas dalam melukis akan tetapi memakai tangannya langsung sebagai media. Hal ini membuatnya keracunan dan membuatnya mengkonsumsi obat-obatan jika merasa terganggu dengan penyakitnya.

Kegiatan selanjutnya adalah sesi pertanyaan yang di pandu oleh Ayu Triastuti. Para siswa antusias ingin maju ketika Ayu melempar pertanyaan-pertanyaan. Ada 4 siswa yang dipilih untuk menjawab pertanyaan dan kemudian mereka mendapat hadiah berupa booklet museum. Di akhir kegiatan, perwakilan dari Kehumasan Sekolah menutup sekaligus mndapatkan kenang-kenangan berupa Buku Koleksi-Koleksi Unggulan Museum di Yogyakarta dan Booklet Museum. (IR)

Ayo Jelajahi Museum!

klik untuk melihat map