“Aku Cinta Katak” menjadi tema acara pameran Museum Pendidikan Anak Kolong Tangga yang kali ini bekerja sama dengan Museum Biologi UGM. Pameran diselenggarakan dari tanggal 16 - 25 Februari 2018 ini mengajak masyarakat mengenal lebih dekat dengan hewan amphibi ini. Acara ini dilaksanakan di atrium Lippo Plaza Jogja di Jalan Urip Sumohardjo, Yogyakarta. Sesuai dengan tema yang diambil, pameran ini menampilkan berbagai jenis koleksi baik itu koleksi katak yang masih hidup maupun katak yang sudah diawetkan dari Museum Biologi UGM. Selain itu terdapat pula berbagai pernak-pernik katak seperti dompet, tas, lukisan, bahkan patung katak yang memanfaatkan barang bekas. Museum Biologi pada kesempatan kali ini memamerkan berbagai jenis katak maupun kodok seperti bangkong, katak tegalan, dan katak pohon emas.
Katak atau hewan amphibi lainnya telah menjadi indikator lingkungan hidup. Hal ini disebabkan karena katak sangat peka dengan adanya perubahan di lingkungan habitat aslinya. Selain itu juga katak paling mudah untuk diamati baik di lingkungan terestrial maupun lingkungan akuatik. Hal yang paling menonjol adalah jumlah populasi katak. Semakin menurunnya populasi katak maka ini menjadi indikator bahwa di lingkungan tersebut terjadi perubahan lingkungan. Contoh perubahan lingkungan adalah pengrusakan habitat, pencemaran, eksploitasi berlebihan, alih fungsi lahan, dan lain sebagainya. Saat ini banyak studi yang menggunakan katak sebagai salah satu indikator dampak berubahan iklim.
Dengan dikenalkannya hewan amphibi ini kepada masyarakat, maka diharapkan masyarakat semakin memperhatikan lingkungan hidup dan semakin mencintai katak sebagai salah satu makhluk hidup. Sehingga semakin banyak jenis katak yang ada di lingkungan kita, maka semakin baik ekosistem lingkungan kita.
