Telp. (0274) 562628 Fax. (0274) 564945
English Bahasa Indonesia

Kunjungan Wakil Walikota Solok ke Museum Tani Jawa Indonesia


event 13 Maret 2018

Rabu, 7 Maret 2018, Museum Tani Jawa Indonesia mendapat kunjungan dari  Wakil Walikota Solok, Sumatera Barat, Bapak Reinier yang didampingi oleh “Bundo Kanduang”, Tetua Ninik Mamak, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Solok dan rombongan. Bapak Kristya Bintara selaku Kepala Museum Tani Jawa Indonesia beserta perwakilan dari Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, yaitu Ibu Wismarini, SE., M.Hum. dan Ibu Riatin Purwaningsih turut menyambut kedatangan tamu istimewa ini. Rombongan berjumlah 11 orang tersebut tiba di museum disambut dengan alunan musik gejog lesung. Bapak Wakil Walikota dan rombongan antusias ikut bermain gejog lesung dan bernyanyi bersama.

Wakil Walikota Solok mengutarakan niatnya ingin mendirikan museum bertema pertanian di Kota Solok. Selain untuk meningkatkan perekonomian dan pariwisata, ini juga akan menjadi museum pertama yang didirikan, karena Kota Solok belum memiliki museum sama sekali. Dengan berkunjung ke Museum Tani Jawa Indonesia, Bapak Wakil Walikota beserta rombongan ingin belajar lebih bagaimana mengembangkan dan mengemas potensi yang telah dimiliki oleh Solok yang sudah terkenal dengan “Bareh Solok” nya (beras solok). Seperti yang diketahui, di Museum Tani Jawa Indonesia, pengunjung tidak hanya sekedar melihat koleksi namun juga dapat melakukan berbagai macam aktifitas. Seperti aktifitas pertanian (menanam padi dan merasakan naik garu yang ditarik kerbau), berkeliling desa menikmati hamparan hijau persawahan, bermain permainan tradisional, bermain gejog lesung dan sebagainya.

Wakil Walikota Solok juga menanyakan bagaimana kronologis berdirinya Museum Tani Jawa. Hal ini berkaitan dengan rencana pendirian museum Solok yang saat ini baru tersedia lahan dan belum terdapat bangunan. Kristya Bintara selaku pengelola Museum Tani Jawa Indonesia menjelaskan pada awalnya bangunan museum merupakan rumah pribadi yang dijadikan museum kemudian status kepemilikan diubah menjadi Yayasan. Ibu Wismarini, SE., M.Hum menambahkan dalam perkembangannya Pemerintah Daerah DIY mealui Dinas Kebudayaan DIY memberikan hibah berupa pembangunan konstruksi ruang pamer tetap, ruang pamer temporer, ruang audio visual serta fasilitas umum berupa halaman parkir dan toilet pengunjung. Hal ini mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor 60 Tahun 2016 tentang Tata Cara Hibah dan bantuan Sosial yang menjelaskan bahwa Hibah dapat diberikan kepada organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.

Menjawab pertanyaan Wakil Walikota Solok, dalam pengelolaannya Museum Tani mengandalkan dana swakelola yang berasal dari kegiatan UKM, tiket dan paket wisata yang ditawarkan. Museum Tani Jawa juga melibatkan masyarakat sekitar dalam hal menyambut tamu yang berkunjung di Museum dengan menyiapkan makanan tradisional, pengemudi becak, musik gejog lesung serta menyewakan rumah sebagai home stay.

Setelah berdiskusi, rombongan Wakil Walikota Solok berkeliling Museum Tani Jawa Indonesia untuk melihat berbagai macam koleksi yang dimiliki. Di akhir kunjungan, Bapak Wakil Walikota Solok menyerahkan kenang-kenangan kepada Kepala Museum Tani Jawa Indonesia. Tak lupa, rombongan mengabadikan moment dengan berfoto bersama di depan patung kerbau yang menjadi icon Museum Tani Jawa Indonesia di desa Candran Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul.

Ayo Jelajahi Museum!

klik untuk melihat map