Sebanyak 63 siswa-siswi kelas V dari Yayasan Pendidikan Jayawijaya (YPJ), Papua berkunjung ke Museum Tani Jawa Indonesia pada hari Sabtu, 10 Maret 2018. Dari pagi hingga sore hari, anak-anak merasakan bagaimana perjuangan para petani dalam mengolah padi hingga menjadi beras. Dimulai dengan membajak sawah dengan kerbau, kemudian nggaru, yaitu meratakan tanah. Setelah itu, anak-anak belajar tamping, yaitu membuat galangan sawah dengan menggunakan cangkul sebagai alatnya. Dilanjut dengan tandur, yaitu menanam padi dengan menggunakan blak dengan cara mundur, dan nyerit yaitu merontokkan padi dengan alat bernama serit.
Selain praktik pertanian, siswa juga belajar berbagai macam alat pertanian dari koleksi yang dimiliki Museum Tani Jawa Indonesia. Tak hanya sekedar melihat-lihat, namun juga praktik bagaimana cara kerja alat tersebut. Siswa belajar bagaimana orang jaman dahulu memanen padi dengan menggunakan alat bernama ani-ani. Belajar bagaimana para petani mengusir hewan pemakan biji padi dengan alat geprak. Masing-masing siswa mencoba mempratikkan bagaimana cara kerja geprak.
Tak hanya di museum dan area sawah, siswa YPJ juga berkeliling desa melihat kehidupan masyarakat desa di Desa Wisata Candran, Kebonagung, Imogiri, Bantul. Mampir ke Kandang Kelompok Sapi, belajar membuat dan menggoreng emping melinjo, belajar membungkus tempe dan menanam sayuran seperti cabe dan terong menggunakan media polybag.
