Telp. (0274) 562628 Fax. (0274) 564945
English Bahasa Indonesia

DOKAR GERILYA SUDIRMAN


event 12 April 2018

Dokar merupakan alat transportasi tradisional yang sudah mulai tergerus zaman. Diera modern seperti saat ini dokar sudah jarang digunakan sebagai alat transportasi, apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Medan dan lain sebagainya. Pada masa colonial Belanda, dokar merupakan sarana transportasi primadona, tak sekedar berkutat di dalam kota, namun dokar juga menjadi angkutan antar kota.

Perjuangan Jenderal Besar Sudirman dalam mempertahankan kemerdekaan juga tidak lepas dari salah satu alat transportasi ini. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dokar adalah kereta beroda dua yang ditarik oleh seekor kuda, akan tetapi dokar yang digunakan Jenderal Sudirman ini spesial. Tidak ditarik oleh kuda, namun ditarik oleh dua orang pengawal pribadi Jenderal Sudirman, yaitu Kapten Tjokropranolo dan Kapten Suparjo Rustam. Dokar ini digunakan di wilayah Gunung Kidul, tepatnya saat Jenderal Sudirman dan pasukan bergerak dari wilayah Kecamatan Playen menuju wilayah Kecamatan Semanu.

Dokar tersebut sengaja tidak ditarik oleh kuda, dikarenakan jalan setapak yang dilalui banyak bebatuan yang dapat membuat kuda akan terpeleset dan cidera, sehingga akan menghambat perjalanan dan membahayakan Jenderal Sudirman. Selain itu kondisi yang serba seadanya dan hanya ada satu dokar, sehingga tidak dapat memuat banyak pasukan pengawal yang mendampingi Jenderal Sudirman bergerilya.

Koleksi dokar asli ini berada diruang koleksi nomor 10 Museum Jenderal Besar Sudirman. Untuk mengetahui kisah perjalanan gerilya Jenderal Sudirman, silahkan berkunjung ke Museum Jenderal Besar Sudirman di Jl. BintaranWetan No. 3 Yogyakarta, buka setiap senin-jumat pukul 08.00-15.30 WIB, gratis.

 

Ayo Jelajahi Museum!

klik untuk melihat map